Membaca Kehidupan
“Jika
kau hidup dalam genangan bahagia maka bersiaplah dengan kedukaan, dan bila duka
menjelma maka pasanglah lapang dada yang seluas-luasnya.”
Yogi
Yanto
Sahabat Rektor,
Semua manusia
memiliki rentang waktu yang terbatas, maka bertindaklah dengan segenap pikiran
yang implementatif, berimajinasi yang luas dan bertindak sesuai norma keadilan. kekayaan,
kebahagiaan, kebebasan dan hak kemanusiaan adalah bagian dari tujuan manusia
secara fiktif, namun tahukah anda bahwa yang lebih indah dari itu semua adalah
jiwa yang selalu tunduk dalam naungan-Nya, berharap pada yang yang
sebenar-benarnya.
Tetapi
kecanggihan zaman telah membantai pikiran manusia, tak sedikit dari manusia telah
terbius dengan iming-iming kekayaan yang membutakan fakta sosial. Kemanakah
manusia membelanjakan harta mereka, tidakkah kita melihat masyarkat di sekitar
kita masih dalam kekangan perut yang membelit demi sesuap nasi. Lantas, dimana
letak kebahagiaan manusia, bisa jadi kebanyakan di kalangan manusia membuang
kebahagiaannya dengan hidup foya-foya, atau dalam tanda petik”hedonisme”,
mereka lebih sibuk dengan kenyataan hidup yang glamor dan penuh sikut sana-sini
demi semua kata. Yakni “ eksistansi diri”, mereka ingin berbuat sesuatu dengan
tujuan ingin di pandang hebat oleh kalangan manusia yang lainnya.
Ketika manusia
dihadapkan dengan kenyataan tentang kebebasan dan hak kemanusiaan, secara umum
manusia ingin menjadi raja di atas raja, manusia yang satu pasti akan menikam
manusia yang lain demi tercapainya sebuah tujuan. Memang kebebasan dan hak
kemanusian tercipta atas kebutuhan manusia yang ingin menjaga kehormatan harga diri.
Akan tetapi, bila manusia telah di atas angin, maka kebebasan dan hak
kemanusiaan menjadi alat yang anarki, maka penindasan antar kelompok dengan
kelompok yang lain atau individu dengan individu yang lainnya didasarkan dengan
kebebasan- yang sebebasnya.
So, Sahabat
Rektor, setiap manusia adalah memiliki rentang waktunya sendiri, apapun yang
ingin mereka lakukan terhadap kekayaan, kebahagian, kebebasan dan hak
kemanusiaan mereka, maka itu adalah keniscayaan hidup di dunia ini. Pun, segala
kejangalan dari semua itu memiliki pertanggungjawabannya masing-masing. Ok,
tetap tenang dan pikir positif. Semoga mereka terus berpikir dan membuka cakrawala yang luas.
Lead by heart,
Think more and more!
No comments:
Post a Comment